Pemesanan

SMS/Whatsapp: 08131-555-4445, Email: farida.nursanti@aksiku.com | Contact Person: Farida
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"
Gunakan Kotak pencarian untuk mencari Judul buku, penulis dan penerbit...
Home » , , , , , , , , , » Anak-Anak Gurun (Desert Children)

Anak-Anak Gurun (Desert Children)

www.sahabatbuku.net
www.sahabatbuku.net
Judul: Anak-Anak Gurun (Desert Children)
Penulis: Waris Dirie

Bahasa: Indonesia/terjemahan
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 298 Halaman
Berat Buku: 200 g
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Cetakan Kesebelas, 2007
Kondisi: Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 28.000,-HABIS

Sinopsis



Halaman pembuka terdapat tandatangan dan nama pemilik sebelumnya. LIHAT FOTO

Desert Children, adalah sebuah buku yang ditulis oleh Waris Dirie bersama dengan Corinna milborn. Waris Dirie adalah seorang Model international yang mendapatkan kesempatan menjadi Duta Besar istimewa PBB untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di Afrika. Kesempatan ini membuka mata dan hati seorang Warie Dirie sehingga ia mendirikan yayasan Waris. Sebuah yayasan yang memberikan perhatian yang besar terhadap Mutilasi Genital Perempuan (MGP)

Dalam buku yang mempunyai ketebalan hampir 300 halaman dan diterbitkan oleh Esensi – Erlangga Group  serta diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Ronaldo atas izin dari Little Brown Book, menceritakan tentang peneitian yang dilakukan terhadap MGP atau yang familiar kita kenal dengan Khitan perempuan. Dalam buku ini diungkapkan pengalaman dari beberapa perempuan yang menjadi korban dari MGP tersebut. Mereka adalah perempuan-perempuan gurun yang berasal dari benua Afrika yang sangat ketat dalam aturan budaya Khitan perempuan. Mereka menceritakan tentang perih yang dialami akibat dari MGP tersebut. Perihnya saat melakukan hubungan intim dan perihnya saat harus melahirkan.

Buku yang menyuguhkan pengetahuan berdasarkan pengalaman perempuan ini, mengungkapkan tentang bagiamana Khitan yang dilakukan oleh masyarakat Afrika dengan menggunakan silet yang sudah berkarat dan kita dapat melihat dengan mudah sisa-sisa darah yang membeku. Khitan yang dilakukan juga tidak menggunakan anastesi ataupun bius, sehingga beberapa perempuan menceritakan tentang trauma atau psikologis yang dialaminya. Beberapa perempuan korban MGP bercerita kepada Corinna tentang ketidakinginan mereka untuk melakukan hal yang sama kepada anak perempuannya kelak.

Buku hasil penelitian ini ditulis oleh Waris dan Corinna pada sebuah kota Multikultural Wina, Austria. Sebuah daerah yang awalnya tidak terfikirkan olehnya adanya aksi MGP. Hasil penelitian Waris dan Corinna, mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Banyak perempuan-perempuan korban MGP di Benua Eropa Umumnya. Mereka adalah perempuan-perempuan (anak-anak gurun) yang kabur ke Eropa. Walaupun di benua yang multicultural tetapi mereka juga tetap harus berhadapan dengan adat MGP yang sangat kaku. Disini kita akan lihat tentang Adat kaku yang menyiksa perempuan dalam hal lintas batas benua.

Mungkin sudah saat nya, kita memberikan perhatian tentang budaya atau adat yang memberikan efek buruk terhadap perempuan dan tentunya dengan cara Waris dan Corinna menjabarkan hasil penelitiannya akan membuka cakrawala baru tentang Khitan atau Sunat perempuan yang juga dilakukan di Indonesia. Esensi seperti apa dari sebuah Sunat? Akhirnya bahwa buku ini memang sangat layak dibaca karena kualitas informasi yang diberikannya untuk sebuah penyadaran. (Yulia Sari/Kompasiana)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 
Powered by : Aksikudotcom | Facebook | Twitter
Copyright © 2013. Sahabat Buku - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger